=====================================================
aku redah lautan manusia itu sepantas mungkin. Terasa Allah bantu. lancar saja, langsung tidak berlaga dengan badan manusia di situ..bagai ada satu ruang jalan yang disediakan hanya ntuk aku.
Sampai saja di hujung lautan manusia, kepalaku berpusing ke kiri ke kanan, cuba menjejak satu sosok tubuh. tiada... mencari lagi. dengan izinNya, mataku terlekat pada satu sosok tubuh yang saat ini bergerak perlahan menjauhiku. Belakang badannya, aku dapat cam. lantas aku meluru laju ke arah, pantas memaut belakangnya erat. Aku dapat rasa gerakannya terhenti..
"Ayah, jangan pergi... isk..isk," esakan menjadi bicaraku. Tangan ku dua-duanya masih ketat di pinggangnya. Aku dapat rasakan helaan nafasnya. tanganku dipegangnya, hangat sekali. pelukanku longgar sebentar,memberi ruang untuk dia memalingkan tu
buhnya mengadapku sebelum pelukan kembali ketat.
"sayang.. kenapa menangis ni?" Kedua tangannya dimukaku,mengusap habis air mata yang mengalir deras bak air bah. Kini tanganku memegang tangannya. Tangisan sukar berhenti, aku biarkannya mengalir..
pandanganku bertembung, senyumannya terukir indah di bibir. Aura tenangnya mengena tubuhku, menghadir segenap ketenangan dalam diri. Lalu terciptalah senyuman di bibirku, membalas senyumnya.
"Sayang, tugas ayah dah selesai di sini. Benarkan ayah berlalu ya sayang.. Tiba masa ayah berehat serehat-rehatnya..." Lembut suaranya menusuk kalbu, menggetar gegendang telingaku.
"Tapi.... a..ayah..hu..hu.." Ayat tidak dapat diteruskan akibat tangis yang terlalu berat..
"Doa.. supaya ayah tenang di sana, ya?" Redup matanya ku tatap sepuasnya. beratnya untukku meredhai ini.. Aku mengangguk beberapa kali, dan menggeleng pula beberapa kali.. Tak..tak.. aku tak nak ayah pergi.. hu..hu..
"Redha?" Tangannya menekap di pipiku. Redha? bagaimana aku nak meredhai pemergianmu?? isk isk..
Dia membuka kedua tangannya luas, mendepakan dadanya untukku. Lalu, aku hanyut dalam dakapannya, sedang tangisan masih tidak kering-kering.
Lama...
Sehingga aku sedar, aku sudah berada di tempat lain. Ahh, mimpi rupanya.. Tapi, pipiku basah, bagai aku baru usai menangis.
Otakku dibiarkan berputar, mengingati perkara terakhir yang berlaku di alam realiti sebelumku tidak sedar diri, dan hanyut dalam mimpi..
* "Maaf, Allah nyata lebih menyayanginya, kami dah cuba sedaya kami.."
"Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'uun..." *
Ya Allah...
Ayahku...
aku memeluk tubuh, menangis lagi.. Mata kupejam, ketat.
Ayah... Ayaaaahh...
"Benarkan ayah berlalu....."
"Sayaang..."
Kalimah ayah itu terngiang-ngiang di telinga.. Mata ku buka.
"Redha..." suara ayah sayup kedengaran mengisi ruang.
Dalam sendu, aku bicara yakin...
-----> "Aku redha ya Allah... Aku redha.." <-----
=============================================
Inilah hasilnya apabila terlalu bosan berada di rumah.. Bahasanya jgn dipertikai ya! Memang diri akui bahasa yg diguna ada yg slek BANYAK~ i g n o r e jelaa.. ^_-
Lagipun, sudah lama tidak menulis.. hmm beginilah hasilnya..
bosan.
bosan.
nak menconteng..
xtahu nak conteng apa...
last2, berangan..
keputusan yg bijak gak uh..
berangan hasilkan k a r a n g a n takk??? hahaha
productive sungguh..
#cehh..puji diri jap#
**********************************
"do enlighten me...!" Anwar Hadi..
"click the 'like' button...!" matlutfi.. #yeke??#
"do subscribe..!" youtubers..
"do.... leave your message after the tone...!" grrrrr...
hehehehe afa pafa kahfah tufu jufu anfan nyafa ifi tufu??
(me) -----> nonsense sudaaa <-----
***********************************
p/s : "do leave your footprint here..." ^^
No comments:
Post a Comment